Jelajahi Web

Apa Kabar Hutanku?

Apa kabar hutanku?

Aku baru saja dengan tak sengaja menyusurimu. Kau tak lagi memanggilku. Aku lihat kau dari kejauhan, ternyata kau tak sepi lagi hutanku.

Di tepianmu sudah ramai tawa manusia, dan aku lihat kau tak berkata-kata. Di lembahmu, nyanyianmu tergantikan dengan dendang mesin-mesin, tapi kau diam saja.

Hutanku. Kesepianmu betul-betul telah pergi. Engkau telah memiliki banyak teman. Apa itu alasan sampai kau tak panggil lagi aku menemanimu?

Sebelum kau menjawab ini hutanku? Aku juga baru-baru mengintip dari ruang waktu, ternyata kau semakin akrab dengan manusia dan kau berikan segala yang kau miliki di dalam isi perutmu.

Oh hutanku, jawab aku. Jawablah kekasihmu yang merindukanmu.

*

Sobat, aku tak bisa lagi berkata-kata. Dulu kau bilang aku perkasa, tapi kalian memperkosaku. Kalian dulu katakan aku teduh, sekarang aku risau.

Oh sobatku, aku tak memanggilmu karena aku telah memiliki kawan. Aku sebenarnya malu dengan kalian. Kalian yang dulu datang bersamaku hanya untuk menatapku tanpa pelukan.

Sobat, manusia lain sangat mencintaiku dari kalian. Karena cintanyalah, dia rubah wajahku dengan keinginannya. Karena cintanyalah, dia tak mau pisah denganku, sampai bagian tubuhku pun dibawahnya ke kota-kota agar lain mencintaiku juga.

Aku salah terhadap kalian sobat. Aku salah jatuh cinta. Aku keliru. Ternyata, orang yang mencintaiku di luar sana ingin memilikiku sepenuhnya.

Dia bakar aku hidup-hidup. Dia racuni aku. Lalu mereka tertawa, dan akh pun menangis sobat.

Sobat, kembali lah padaku.
Peluk aku.
Selimuti aku.
Aku tak lagi seperti dulu sobat.
Aku tak perawan lagi.
Aku sudah diperkosa jutaan manusia.
Sobat, sebelum terlambat, aku butuh tangan kalian.

0 Response to "Apa Kabar Hutanku?"